مفهومه لها وايمانه بأهميتها. ومنهم

مفهومه لها وايمانه بأهميتها. ومنهم من أنكرها كليتة وأستمر في تدريسه بالطريقة التى نشأ عليها وتعلم بها واساسها الالقاء والتلقين.
ولو نظرنا الى الأنظمة التعليمية والمناهج الدراسية لوجدنا أن "الوسائل التعليمية" مازالت رغم التقدم العلمي والتكنولوجي في وسائل الاتصال التعليمي لا تنال الاهتمام اللازم من رجال التربية والتعليم، فهي مازالت فى الحقيقة تأتي في المركز التالي لأساليب التدريس التقليدية كالالقاء والشرح اللفظي، وتقتصر وظيفتها فى نظر البعض على تكملة "عملية الالقاء والتلقين" التى تأتي فى المكان الأول في عملية التدريس وأما غيرها فهي وسائل ثانوية غير اساسية، تدخل في باب الكماليات بمعنى ان الوسائل التعليمية لا تشكل ركنا رئيسيا في استراجية التدريس تحتها الى اعداد وتحطيط مسبقين بحيث يدور حولها نشاط التلميذ لتحقيق أهداف محددة للدرس. فما أكثر مانتحدث عن الخبرات التي تهيئوها هذه الوسائل ولا نمارسها فهي تحظى بالتأييد اللفظي أكثر من الممارسة العملية فكثيرا مانلاحظ في كراس تحضير المدرس مثلا أنه يذكر الوسائل التعليمية من باب محصيل الحاصل فيذكر مثلا التجارب التي ينبغي أن يقوم التلميذ باجرائها أو الأفلام التي يقترح مشاهدتها أو الرحلات التي ينوي القيام بها

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dimengerti dan kepercayaan pada pentingnya. Siapa dia sepenuhnya dan terus mengajarkan cara Anda dibesarkan dan belajar mereka dan diksi dan indoktrinasi. Jika kita melihat pada sistem pendidikan dan kurikulum menemukan bahwa "pengajaran" masih, meskipun ilmiah dan kemajuan teknologi dalam pendidikan sarana komunikasi tidak menerima perhatian diperlukan dari pendidik dan pendidikan, pada kenyataannya masih tiba di pusat di samping tradisional mengajar metode kalalkaa dan verbalization, dan hanya beberapa fungsi untuk melengkapi proses dumping dan indoktrinasi "yang datang di tempat pertama di dalam proses pembelajaran dan lain-lain sekunder berarti non-inti, berasimilasi kemewahan dalam rasa pengajaran itu bukan merupakan elemen kunci dalam Astraget pengajaran di bawahnya untuk mempersiapkan wethatit prasyarat sehingga yang terjadi di sekitar kegiatan murid untuk mencapai tujuan tertentu untuk pelajaran. Apa yang lebih berbicara tentang pengalaman yang mereka mempersiapkan dirinya dan praktek itu didukung lebih dari verbal praktek terlalu sering yang kita amati di sebagai kepala sekolah persiapan, misalnya, bahwa sedikit pengajaran mhasil pintu pemegang, misalnya, tes harus dilakukan oleh murid atau diusulkan film terlihat atau rencana penerbangan dilakukan

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Konsep dan pentingnya imannya. Dan beberapa dari mereka membantah kuliah dan terus mengajar dengan cara di mana ia tumbuh dan belajar mereka dan secara diksi dan menghafal.
Jika kita melihat sistem pendidikan dan kurikulum, kita menemukan bahwa "alat peraga" masih, meskipun kemajuan ilmiah dan teknologi dalam cara kontak pendidikan yang tidak mendapatkan perhatian yang diperlukan dari pendidik dan pendidikan, mereka masih Bahkan, datang pusat berikutnya metode pengajaran Kalalqa dan penjelasan tradisional verbal, dan fungsi yang terbatas di mata beberapa di sekuel "diksi dan menghafal proses" yang datang di tempat pertama dalam proses pengajaran dan lainnya, itu berarti sekunder adalah penting, intervensi di pintu kemewahan dalam arti bahwa alat peraga tidak elemen kunci dalam mengajar Astrajah bawah untuk mempersiapkan Tahtat prasyarat sehingga berkisar pada aktivitas siswa untuk mencapai tujuan tertentu untuk pelajaran. Apa lagi Manthdt pengalaman mereka Thaioha ini berarti, dan kita berlatih lebih populer dari praktek lisan sering Manlahz dalam persiapan guru, misalnya, brosur yang menyebutkan alat peraga dari pintu Mahesel memenangkan menyebutkan, misalnya, percobaan yang harus didasarkan film mahasiswa yang telah dibuat atau mengusulkan untuk menonton mereka atau perjalanan ia bermaksud untuk melakukan