RAHASIA HIDUP BAHAGIA DALAM KONSEP AKHLAK TASAWUFPENDAPAT-PENDAPAT TEN terjemahan - RAHASIA HIDUP BAHAGIA DALAM KONSEP AKHLAK TASAWUFPENDAPAT-PENDAPAT TEN Bahasa Indonesia Bagaimana mengatakan

RAHASIA HIDUP BAHAGIA DALAM KONSEP

RAHASIA HIDUP BAHAGIA DALAM KONSEP AKHLAK TASAWUF
PENDAPAT-PENDAPAT TENTANG BAHAGIA
Jika kita perturutkan, bahagia itu mempunyai kaidah sebanyak orang, sebanyak penderitaan, sebanyak pengalaman,sebanyak kekecewaan.
Orang fakir mengatakan bahagia pada kekayaan
Orang sakit mengatakan bahagia pada kesehatan
Orang yang telah terjerumus ke lembah dosa mengatakan bahwa terhenti dari dosa itulah kebahagiaan
Seorang pengarang syair merasa bahagia jika syairnya jadi hafalan orang.
1. Ibnu khaldun berpendapat: “Bahagia itu ialah tunduk dan patuh mengikuti garis-garis yang ditentukan Alloh dan prikemanusiaan”.
2. Abu Bakar Ar-Razi : “Bahagia yang dirasa oleh seorang tabib, ialah jika ia dapat menyembuhkan orang yang sakit dengan tidak mempergunakan obat, cukup dengan menggunakan aturan makan saja”.
3. Imam Al-Ghazali: “Bahagia dan kelezatan yang sejati, ialah bilamana dapat mengingat Alloh”. Kelezatan ialah melihat rupa yang indah, kenikmatan telinga mendengar suara yang merdu. Adapun kelezatan hati ialah teguh ma’rifat kepada Allah, karena hati itu dijadikan untuk mengingat Allah.
4. Aristotelles: “Bahagia adalah suatu kesenangan yang dicapai oleh setiap orang menurut kehendak masing-masing. Bahagia itu bukan mempunyai arti dan satu kejadian, melainkan berlainan coraknya menurut tujuan masing-masing manusia.
Kebahagiaan sifat kebinatangan ialah makan, minum, tidur dan sebagainya. Kalau engkau dimasuki sifat kebinatangan itu lebih dari ukuran yang mesti, tentu engkau hanya bersungguh-sungguh memikirkan makan dan minum saja
Kebahagiaan dan kesenangan sifat ganas ialah memukul dan merusak. Kesenangan dan kebahagiaan setan ialah memperdaya kamu dan menjerumuskan serta menghelah.
Adapun kesenangan dan kebahagiaan sifat malaikat ialah menyaksikan keindahan Hadhrat Rububiyah.
Dari Apakah Tersusun Anasir Bahagia?
Menurut faham Aristoteles:
1. Badan sehat, panca indra cukup (memadai pendengaran, penglihatan,penciuman, perasaan lidah,dan perasaan kulit)
2. Cukup kekayaan,banyak pembantu sehingga sanggup meletakan harga pada keperluannya, di dalam mencapai kebaikan, penolong fakir miskin, menunjukan jasa baik kepada sesama manusia, sehingga beroleh nama baik.
3. Indah sebutan diantara manusia
4. Tercapai apa yang dicita-cita di alam mengharungi lautan hidup.
5. Tajam fikiran, runcing pendapatan, sempurna kepercayaan,memegang agama atau dunia, terjauh dari kesalahan dan tergelincir.
BAHAGIA DAN AGAMA
Jalan menuju bahagia boleh sukar tetapi boleh pula mudah. Tidaklah susah mencapai bahagia menurut agama kalau telah tercapai 4 perkara:
1. I’tikad yang bersih.

2. Yakin
3. Iman
4. Agama

1. I’tikad
I’tikad berasal dari kata ‘aqada dipindahkan menjadi i’taqoda artinya ikatan. Timbulnya i’tikad di dalam hati, ialah setelah lebih dahulu fikiran itu entah kemana, tidak berujung dan tak tentu tempat hinggap. Kemudian dapatlah suatu kesimpulan pandangan lalu menjadi keyakinan. Terikat tidak retak lagi. Orang yang beri’tikad di dalam suatu perkara tidaklah mau mengerjakan suatu atau meninggalkan suatu pekerjaan dengan tidak berfikir. Kesimpulan fikirannya ialah i’tikadnya.
2. Yakin
Yakin artinya nyata dan terang. Datangnya yakin itu setelah memperoleh bukti-bukti yang terang.
Tingkatan yakin:
a. Ilmul-yaqin
b. Haqqul-yaqin
c. Ainul-yaqin
Ilmul-yaqin artinya,ialah ilmu yang timbul dari pendapat yang lahir setelah memperoleh dalil yang cukup. Setelah cukup dalil lalu dicubakan maka timbulah haqqul-yaqin. Setelah mendapat haqqul-yaqin lalu disaksikan sendiri pula lalu naik tingkatan itu kepada ainul-yaqin itulah setinggi-tinggi derajat yaqin.
3. Al-iman
Iman artinya percaya. Iman itu adalah perkataan dan perbuatan (qaulun wa ‘amalun). Artinya perkataan hati dan lidah dan perbuatan hati dan anggota.
Firman Alloh
ا نما المؤمنون الّذين امنوابالله ورسوله واذا كانوا معه على امر جامع لم يذهبوا حتى يستأذنوه.
“Hanyasanya orang yang beriman itu ialah yang percaya dengan Alloh dan RosulNya. Kalau ada mereka pada suatu pekerjaan bersama-sama tidaklah mereka pergi saja (meniggalkan majelis) sebelum meminta izin kepadanya.”
(An-nur:62)
Supaya Iman bertambah naik serta diterima Allah maka ulama telah menunjukan beberapa aturan:
1. Ditasdiqkan (dibenarkan dengan hati)
2. Diikrarkan (diakui dengan lidah)
3. Diturut dengan amalan
Kalau kurang satu diantara tiga syarat itu, tidaklah sempurna iman itu. Jika seorang mengerjakan suatu amalan, sedang hatinya tidak percaya, boleh dia menjadi munafik. Jika lidahnya saja yang mengaku, hati dan perbuatanya tidak, jatuhlah dia menjadi kafir juhud. Ada dia mengerjakan, dan lidahnya pun mengakui pula, tapi tidak diketahuinya kaifiatnya, maka ditakuti bahwa imannya itu akan jatuh kepada kesalahan. Oleh sebab itu, maka hendaklah dituntut segala macam ilmu yang bisa menguatkan iman.
4. Agama
Hubungan Agama dengan Iman
Sebagai Failasuf Islam berkata: “iman itu meskipun bermacam-macam rupanya, namun pertaliannya dengan agama kuat sekali, bahkan tidaklah ada agama kalau tidak ada iman, padahal iman bisa ada meskipun agama tidak ada.

0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Bahasa Indonesia) 1: [Salinan]
Disalin!
RAHASIA HIDUP BAHAGIA DALAM KONSEP AKHLAK TASAWUFPENDAPAT-PENDAPAT TENTANG BAHAGIAJika kita perturutkan, bahagia itu mempunyai kaidah sebanyak orang, sebanyak penderitaan, sebanyak pengalaman,sebanyak kekecewaan.Orang fakir mengatakan bahagia pada kekayaanOrang sakit mengatakan bahagia pada kesehatanOrang yang telah terjerumus ke lembah dosa mengatakan bahwa terhenti dari dosa itulah kebahagiaanSeorang pengarang syair merasa bahagia jika syairnya jadi hafalan orang.1. Ibnu khaldun berpendapat: “Bahagia itu ialah tunduk dan patuh mengikuti garis-garis yang ditentukan Alloh dan prikemanusiaan”.2. Abu Bakar Ar-Razi : “Bahagia yang dirasa oleh seorang tabib, ialah jika ia dapat menyembuhkan orang yang sakit dengan tidak mempergunakan obat, cukup dengan menggunakan aturan makan saja”.3. Imam Al-Ghazali: “Bahagia dan kelezatan yang sejati, ialah bilamana dapat mengingat Alloh”. Kelezatan ialah melihat rupa yang indah, kenikmatan telinga mendengar suara yang merdu. Adapun kelezatan hati ialah teguh ma’rifat kepada Allah, karena hati itu dijadikan untuk mengingat Allah.4. Aristotelles: “Bahagia adalah suatu kesenangan yang dicapai oleh setiap orang menurut kehendak masing-masing. Bahagia itu bukan mempunyai arti dan satu kejadian, melainkan berlainan coraknya menurut tujuan masing-masing manusia.Kebahagiaan sifat kebinatangan ialah makan, minum, tidur dan sebagainya. Kalau engkau dimasuki sifat kebinatangan itu lebih dari ukuran yang mesti, tentu engkau hanya bersungguh-sungguh memikirkan makan dan minum saja Kebahagiaan dan kesenangan sifat ganas ialah memukul dan merusak. Kesenangan dan kebahagiaan setan ialah memperdaya kamu dan menjerumuskan serta menghelah.Adapun kesenangan dan kebahagiaan sifat malaikat ialah menyaksikan keindahan Hadhrat Rububiyah.Dari Apakah Tersusun Anasir Bahagia?Menurut faham Aristoteles:1. Badan sehat, panca indra cukup (memadai pendengaran, penglihatan,penciuman, perasaan lidah,dan perasaan kulit)2. Cukup kekayaan,banyak pembantu sehingga sanggup meletakan harga pada keperluannya, di dalam mencapai kebaikan, penolong fakir miskin, menunjukan jasa baik kepada sesama manusia, sehingga beroleh nama baik.3. Indah sebutan diantara manusia4. Tercapai apa yang dicita-cita di alam mengharungi lautan hidup.5. Tajam fikiran, runcing pendapatan, sempurna kepercayaan,memegang agama atau dunia, terjauh dari kesalahan dan tergelincir. BAHAGIA DAN AGAMAJalan menuju bahagia boleh sukar tetapi boleh pula mudah. Tidaklah susah mencapai bahagia menurut agama kalau telah tercapai 4 perkara:1. I’tikad yang bersih.2. Yakin3. Iman4. Agama1. I’tikadI’tikad berasal dari kata ‘aqada dipindahkan menjadi i’taqoda artinya ikatan. Timbulnya i’tikad di dalam hati, ialah setelah lebih dahulu fikiran itu entah kemana, tidak berujung dan tak tentu tempat hinggap. Kemudian dapatlah suatu kesimpulan pandangan lalu menjadi keyakinan. Terikat tidak retak lagi. Orang yang beri’tikad di dalam suatu perkara tidaklah mau mengerjakan suatu atau meninggalkan suatu pekerjaan dengan tidak berfikir. Kesimpulan fikirannya ialah i’tikadnya. 2. YakinYakin artinya nyata dan terang. Datangnya yakin itu setelah memperoleh bukti-bukti yang terang. Tingkatan yakin:a. Ilmul-yaqinb. Haqqul-yaqinc. Ainul-yaqinIlmul-yaqin artinya,ialah ilmu yang timbul dari pendapat yang lahir setelah memperoleh dalil yang cukup. Setelah cukup dalil lalu dicubakan maka timbulah haqqul-yaqin. Setelah mendapat haqqul-yaqin lalu disaksikan sendiri pula lalu naik tingkatan itu kepada ainul-yaqin itulah setinggi-tinggi derajat yaqin.3. Al-imanIman artinya percaya. Iman itu adalah perkataan dan perbuatan (qaulun wa ‘amalun). Artinya perkataan hati dan lidah dan perbuatan hati dan anggota. Firman Allohا نما المؤمنون الّذين امنوابالله ورسوله واذا كانوا معه على امر جامع لم يذهبوا حتى يستأذنوه.“Hanyasanya orang yang beriman itu ialah yang percaya dengan Alloh dan RosulNya. Kalau ada mereka pada suatu pekerjaan bersama-sama tidaklah mereka pergi saja (meniggalkan majelis) sebelum meminta izin kepadanya.”(An-nur:62)
Supaya Iman bertambah naik serta diterima Allah maka ulama telah menunjukan beberapa aturan:
1. Ditasdiqkan (dibenarkan dengan hati)
2. Diikrarkan (diakui dengan lidah)
3. Diturut dengan amalan
Kalau kurang satu diantara tiga syarat itu, tidaklah sempurna iman itu. Jika seorang mengerjakan suatu amalan, sedang hatinya tidak percaya, boleh dia menjadi munafik. Jika lidahnya saja yang mengaku, hati dan perbuatanya tidak, jatuhlah dia menjadi kafir juhud. Ada dia mengerjakan, dan lidahnya pun mengakui pula, tapi tidak diketahuinya kaifiatnya, maka ditakuti bahwa imannya itu akan jatuh kepada kesalahan. Oleh sebab itu, maka hendaklah dituntut segala macam ilmu yang bisa menguatkan iman.
4. Agama
Hubungan Agama dengan Iman
Sebagai Failasuf Islam berkata: “iman itu meskipun bermacam-macam rupanya, namun pertaliannya dengan agama kuat sekali, bahkan tidaklah ada agama kalau tidak ada iman, padahal iman bisa ada meskipun agama tidak ada.

Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Bahasa Indonesia) 2:[Salinan]
Disalin!
RAHASIA HIDUP BAHAGIA DALAM KONSEP Akhlak Tasawuf
Pendapat-Pendapat TENTANG BAHAGIA
JIKA kitd Perturutkan, bahagia ITU orangutan Mempunyai kaidah Sebanyak, Sebanyak Penderitaan, Sebanyak Pengalaman, Sebanyak Kekecewaan.
Orang fakir Mengatakan bahagia PADA Kekayaan
Orang sakit Mengatakan bahagia PADA Kesehatan
Orang Yang Telah Terjerumus KE Lembah dosa Mengatakan Bahwa Terhenti Dari dosa Itulah Kebahagiaan
Seorang Pengarang Syair Merasa bahagia JIKA Syairnya Jadi orangutan Hafalan.
1. Ibnu Khaldun Berpendapat: "Bahagia ITU Dan Ialah Tunduk Patuh Mengikuti Garis-Garis Yang Ditentukan Alloh Dan Prikemanusiaan".
2. Abu Bakar Ar-Razi: "Bahagia Dirasa Diposkan Yang Seorang tabib, Ialah JIKA besarbesaran DAPAT Menyembuhkan DENGAN orangutan Yang TIDAK sakit Mempergunakan Obat, Cukup DENGAN MENGGUNAKAN Aturan Makan Saja".
3. Imam Al-Ghazali: "Bahagia Dan kelezatan Yang sejati, ialah bilamana DAPAT mengingat Alloh". Kelezatan ialah Melihat hal rupa Yang Indah, kenikmatan Telinga mendengar Suara Yang merdu. Adapun Kelezatan hati Ialah Teguh ma'rifat Kepada Allah, KARENA ITU UNTUK hati Dijadikan Mengingat Allah.
4. Aristotelles: "Bahagia Adalah Suatu kesenangan Yang dicapai Diposkan SETIAP orangutan * Menurut kehendak masing-masing. Bahagia ITU Bukan Mempunyai arti Dan Satu Kejadian, Melainkan Berlainan coraknya * Menurut Tujuan Masing-Masing Manusia.
Kebahagiaan Sifat Kebinatangan Ialah Makan, air minum, Tidur Dan Sebagainya. Kalau Engkau Dimasuki Sifat Kebinatangan Lebih Dari ITU Yang Mesti Ukuran, Tentu Engkau Hanya Bersungguh-Sungguh Memikirkan Makan air minum Saja Dan
Dan Kebahagiaan Kesenangan Sifat Ganas Ialah Memukul Dan Merusak. . Kesenangan Dan Kebahagiaan Setan Ialah Memperdaya kamu Dan Menjerumuskan Serta Menghelah
. Adapun Kesenangan Dan Kebahagiaan Sifat Malaikat Ialah Menyaksikan Keindahan Hadhrat rububiyah
? Dari Apakah Tersusun Anasir Bahagia
* Menurut Faham Aristoteles:
1. Badan Sehat, panca indra Cukup (Memadai Pendengaran, Penglihatan, Penciuman, Perasaan Lidah, Dan Perasaan kulit)
2. Cukup Kekayaan, Banyak Pembantu Sehingga Sanggup Meletakan harga keperluannya PADA, di hearts Mencapai Kebaikan, penolong fakir miskin, menunjukan jasa Baik Kepada Sesama Manusia, Sehingga Beroleh nāma Baik.
3. Indah Sebutan Diantara Manusia
4. Tercapai APA Yang Dicita-cita di alam Mengharungi Lautan Hidup.
5. Tajam Fikiran, Runcing Pendapatan, Sempurna Kepercayaan, Memegang agama ATAU halaman WordPress, Terjauh Dari Kesalahan Dan Tergelincir.
BAHAGIA DAN AGAMA
Jalan Menuju bahagia boleh sukar Tetapi boleh pula MUDAH. Tidaklah Susah Mencapai bahagia * Menurut agama kalau Telah Tercapai Perkara 4:
1. I'tikad Yang Bersih. 2. Yakin 3. Iman 4. Agama 1. I'tikad I'tikad Berasal Dari kata 'Aqada Dipindahkan Menjadi I'taqoda Artinya Ikatan. Timbulnya i'tikad di hearts hati, ialah Penghasilan kena pajak LEBIH PT KARYA CIPTA PUTRA fikiran ITU entah kemana, TIDAK berujung Dan tak tentu Tempat hinggap. Kemudian dapatlah Suatu KESIMPULAN pandangan Lalu Menjadi Keyakinan. Terikat TIDAK retak Lagi. Orang Yang beri'tikad di hearts Suatu perkara tidaklah mau mengerjakan Suatu ATAU meninggalkan Suatu Pekerjaan DENGAN TIDAK berfikir. KESIMPULAN Fikirannya Ialah I'tikadnya. 2. Yakin Yakin Artinya Nyata Terang Dan. . Datangnya Yakin ITU Penghasilan kena pajak Memperoleh Bukti-Bukti Yang Terang Tingkatan Yakin: a. Ilmul-Yaqin b. Haqqul Yaqin- c. Ainul Yaqin- Ilmul-Yaqin Artinya, Ialah ilmu Timbul Dari Yang Yang Pendapat lahir Penghasilan kena pajak Memperoleh dalil Yang Cukup. Penghasilan kena pajak Cukup dalil Lalu dicubakan Maka timbulah haqqul yaqin-. Penghasilan kena pajak Mendapat Haqqul Yaqin-kata lalu Disaksikan Sendiri pula ITU Lalu Naik Tingkatan Kepada Ainul Yaqin-Itulah Setinggi-Tinggi Derajat Yaqin. 3. Al-iman Iman Artinya Percaya. Iman ITU Adalah perkataan Dan Perbuatan (qaulun wa 'amalun). Artinya Perkataan hati dan dan Lidah Perbuatan hati Dan Anggota Anggota. Firman Alloh orang percaya yang tumbuh Amnwaballah dan Rasul-Nya, dan jika mereka dengan dia di masjid bahkan tidak akan Astoznoh. "Hanyasanya orangutan Yang Beriman ITU Yang Ialah Percaya Dan DENGAN Alloh RosulNya. Kalau ADA PADA Mereka Suatu Pekerjaan Bersama-sama Saja Tidaklah Mereka Pergi (Majelis meniggalkan) SEBELUM Meminta Izin Kepadanya ". (An-nur: 62) Supaya Iman Bertambah Naik Serta Diterima Allah Maka Ulama Telah menunjukan Beberapa Aturan: 1. Ditasdiqkan (Dibenarkan hati DENGAN) 2. Diikrarkan (Diakui DENGAN Lidah) 3. Diturut DENGAN Amalan Kalau Satu Kurang Diantara Tiga Syarat ITU, iman ITU Tidaklah Sempurna. JIKA Seorang mengerjakan Suatu Amalan, sedang Hatinya TIDAK Percaya, boleh dia Menjadi munafik. JIKA lidahnya Saja Yang Mengaku, hati Dan perbuatanya TIDAK, jatuhlah dia Menjadi kafir juhud. Ada dia mengerjakan, Dan lidahnya pun pula mengakui, TAPI TIDAK diketahuinya kaifiatnya, Maka ditakuti bahwa imannya ITU akan Jatuh Kepada Kesalahan. Sebab Oleh ITU, Maka Hendaklah Dituntut Segala Macam ilmu Yang Bisa Menguatkan iman. 4. Agama Agama Hubungan DENGAN Iman Sebagai Failasuf Islam Berkata: "iman ITU Meskipun bermacam-Macam Rupanya, Namun Pertaliannya KUAT Sekali DENGAN agama, agama Bahkan Tidaklah ADA kalau TIDAK ADA iman, iman Padahal ADA Bisa agama Meskipun TIDAK ADA.





























Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: