Penyimpangan Fouad adalah nama saya. Di hari ini saya ingin pergi ke Jumba. Saya belajar di mana untuk memulai dualisme bahkan SMA. Hak untuk berpuasa selama tiga hari Ramadhan kemarin sebelum. Saya memiliki kesempatan untuk pergi ke Institutes. Indahnya Berbahasa Arab pada hari Jumat. Saya pergi dengan teman saya. Pengampunan namanya. Sejak kecelakaan itu, ia menjadi teman saya paman berlumpur sopir bus Jember - Malaa. Dan mengikuti bus tanpa membayar. Kita harus gol pertama adalah Vasuroan. Kami mulai pukul tiga sore sampai 07:00 malam. Tujuan kami berikutnya adalah kemudian ke Surabaya. Jadi kita memaksa kita untuk mencari bus baru untuk pergi ke Surabaya. dengan suasana malam yang gelap sendirian, dan kita sulit untuk menemukan di bus. Kita akan menemukan tempat yang terlihat di bus. Up pukul sembilan, dan bus datang dari kecelakaan kepada kami. Pada setengah sepuluh dan satu masa lalu kami berada di stasiun Surabaya Buahoracih. Bus dan disiplin Jumba pergi di saat terakhir. Dari jam kesebelas. Dan kami pikir bus akan tiba di Jumba di 00:00. Jadi kita beristirahat dan menikmati tempat tidur dan kami meyakinkan diri kita bahwa kita bangun di 0:00, tapi Rabua. Tapi, karena kami sangat lelah. Ternyata menjadi sangat suara tidur. sampai kita bangun sehingga ketika kita mendengar suara-suara orang yang berbicara melalui telepon kepada teman-temannya ("Teman saya, sekarang aku di Madiun! Di mana kau?"). Kami punya kejutan, dan bingung. Dan aku melihat jam di telepon. Dan itu menunjukkan bahwa waktu sekarang tiga pagi. Kami adalah cara yang salah. Jumba disahkan sekitar hampir tiga jam. Kita sekarang di Madiun. Dan saling berhadapan dan tertawa bersama sambil menikmati kejutan. Tapi kita masih merasa bersyukur. Karena pada tujuh pagi. Kami telah mencapai tujuan dalam Jumba aman. Meskipun pergantian lagi sebanyak empat dan lima puluh derajat.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
