والمساجد أغلبها عاجز عن أداء دوره ا

والمساجد أغلبها عاجز عن أداء دوره التثقيفي لأسباب عديدة بعضها يتعلق بتدهور مستوى الدعاة من خريجي الجامعات والكليات والمعاهد الدينية والقادر من هذه المساجد غير ممكن من أداء ذلك الدور بسبب الخاوف الأمنية ووسائل الإعلام الأخرى يقدم أكثرها غذاء هزيلًا يشبع الدراويش ولا يصنع المسلم الواعي الذي نفتقده .
وفى غيبة مؤسسات أهلية للتربية الإسلامية الرشيدة فإن الشباب المسلم وجمهور المتدينين يتوزعون بين ساعين إلى توفير هذه الثقافة المطلوبة بشدة في زماننا عبر الجهود الذاتية إذ يحاول كل راغب في الاستزادة والتعلم أن يسد هذه الثغرة بوسائله الخاصة ، فيقرأ ما يقع تحت يديه من كتب ، ويفهم محتواها على أي نحو كان . وإذا انتبهنا إلى ان الكثير من كتب التراث بحاجة إلى تنقيح وتصحيح فإن أمثال هؤلاء القارئين بغير خلفية سابقة لابد وأن يصبحوا ضحايا لمختلف صور الالتباس .
وقد افتقدت بعض أساليب التربية الدينية في العقود الأخيرة المنهج القويم في سبيل غرس الوعي بالعلاقة الوثيقة بين تردى أوضاع الحاضر وثقافة وأفكار الماضي كأهم وسيلة للتحريض على تغيير ذلك الحاضر ، فا ضطرت إلى تبرئة الماضي وتكريس صلاحىته وسلامته وحجب الأنظار عن ملاحظة ما فيه إلا إذا كان إيجابيًّا أو مما يمكن تأويله وتفسيره بشكل إيجابي .
وليس أقتل للإنسان في موقفه الثقافي والحضاري من أن يحاكي مرحلة تاريخية سبقت المرحلة التي يعيش فيها محاكاة تفصيلية حرفًا بحرف وفعلًا بفعل ، بل ليس أقتل للنموذج السلفي نفسه من أن يظل الخلف يعيدونه ويكررونه فلب الحياة التي أبدعتها القدرة الإلهية وسحرها وإعجازها هو في إبداعها ، فليس الأمر مقصورًا على أن لكل كائن حي ما يميزه عن سائر الكائنات حتى تلك التى تقع معه في نوع واحد بل تلك المعجزة الإبداعية لتمتد حتى تشمل جوانب الحياة الفكرية

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dan Masjid yang sebagian besar tidak mampu melakukan kursus pendidikan untuk banyak alasan, beberapa tingkat memburuk pengkhotbah lulusan Universitas dan perguruan tinggi dan lembaga keagamaan dan masjid ini adalah tidak mungkin bermain peran karena alkhauf keamanan dan laporan media lainnya makanan paling sedikit penuh Darwis dan tidak membuat seorang Muslim sadar yang merindukannya.Dengan tidak adanya lembaga sipil pemerintahan Islam bahwa penonton agama, didistribusikan antara berusaha memberikan budaya ini dibutuhkan waktu kita melalui diri berusaha untuk semua bersedia untuk mempelajari lebih lanjut dan belajar untuk mengisi celah ini dengan cara mereka sendiri, dan kaum muda Muslim membaca apa jatuh di bawah tangan, dan memahami konten mereka dengan cara apapun. Jika kita memperhatikan banyak warisan buku perlu merevisi dan benar orang-orang seperti pembaca tanpa latar belakang sebelumnya harus menjadi korban dari berbagai macam bentuk kebingungan.Memiliki kehilangan beberapa metode pendidikan agama dalam beberapa dekade terakhir etis pendekatan untuk meningkatkan kesadaran tentang hubungan erat antara degradasi hadir dan ide-ide masa lalu dan budaya sebagai cara terpenting untuk menghasut perubahan yang hadir, VA datart untuk melabur masa lalu dan mendedikasikan yang validitas dan integritas, dan menahan catatan hanya jika positif atau yang dapat ditafsirkan dan ditafsirkan secara positif.Tidak membunuh manusia dalam budaya sikap yang mensimulasikan tahap sejarah mendahului rinci simulasi tahap karakter oleh karakter dan benar-benar melakukan, tetapi tidak membunuh bentuk leluhur yang sama untuk tetap di belakang dan meskipun mereka mengulangi inti kehidupan yang dibawa oleh kuasa Ilahi dan mistik dan aagasha dalam kreativitas, itu tidak terbatas bahwa setiap organisme adalah apa yang membedakannya dari benda-benda lainnya, bahkan mereka dengan dia dalam satu jenis tetapi mereka keajaiban kreatif untuk peregangan untuk memasukkan aspek kehidupan intelektual

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dan masjid , sebagian besar tidak dapat bermain nya pendidikan untuk banyak alasan , beberapa di antaranya menganggap para kerusakan dari tingkat dari pengkhotbah lulusan dari universitas, perguruan tinggi dan seminari dan adalah mampu masjid ini tidak mungkin untuk bermain peran karena dari keamanan Alkhaov dan media lainnya yang menawarkan diet sedikit darwis penuh tidak membuat umat Islam sadar bahwa kita kehilangan.
Dalam yang tidak adanya dari lembaga pemerintahan Islam Pendidikan sipil dari pemuda Muslim dan agama masyarakat didistribusikan antara mencoba untuk memberikan budaya yang diperlukan sangat di zaman kita melalui self - upaya sebagai mencoba semua tertarik untuk mencari lebih banyak dan belajar untuk mengisi kesenjangan ini berarti sendiri, membaca apa yang di bawah yang tangan yang buku, dan memahami mereka isi pada di cara apapun. Jika kita keberatan bahwa suatu banyak buku warisan perlu merevisi dan memperbaiki orang-orang seperti dari pembaca mereka yang tidak memiliki latar belakang sebelumnya harus menjadi korban dari berbagai bentuk dari kebingungan.
Saya telah melewatkan beberapa metode pendidikan agama dalam kurikulum beberapa dekade terakhir benar dalam rangka untuk menanamkan kesadaran dari hubungan erat antara para kerusakan dari situasi sekarang dan yang budaya dan ide-ide terakhir sebagai yang cara yang paling penting untuk menghasut perubahan yang sekarang, Fa Dtrt untuk bertahan pembebasan dan mengabdikan validitas dan integritas , dan para pemotongan dari perhatian dari para catatan di hanya jika positif , atau yang dapat menjadi ditafsirkan dan ditafsirkan secara positif.
dan tidak membunuh orang-orang di dalam posisi budaya dan peradaban yang mensimulasikan periode sejarah yang mengarah ke tahap tinggal di sebuah simulasi karakter rinci oleh karakter dan benar-benar bertindak, tapi tidak membunuh para model yang Salafi dirinya dari belakang tetap memberikan itu dan kehidupan Akrrunh VLP kuasa ilahi yang terhormat dan pesona dan Aajazha dalam nya kreativitas, itu terbatas untuk setiap lingkungan apa yang membuat itu terpisah dari semua organisme lain , bahkan mereka objek terletak dengan dia dalam satu jenis , tetapi mereka keajaiban kreatif untuk meregangkan bahkan termasuk aspek dari kehidupan intelektual