وبقي في تلك المدينة حتى بلوغه العشر

وبقي في تلك المدينة حتى بلوغه العشرين ويذكر أنه عندما كان في الثامنة عشر من عمره عالج السلطان نوح بن منصور من مرض حار فيه الأطباء، ففتح له السلطان مكتبته الغنية مكافأة له. ثم انتقل إلى خوارزم حيث مكث نحواً من عشر سنوات (392 - 402 هـ)، ومنها إلى جرجان فإلى الري. وبعد ذلك رحل إلى همذان وبقي فيها تسع سنوات، ومن ثم دخل في خدمة علاء الدولة بأصفهان. وهكذا أمضى حياته متنقلاً حتى وفاته في همذان، في شهر شعبان سنة 427 هـ.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Ia tetap tinggal di kota itu sampai ia 20 ketika ia berusia 18 tahun Sultan diperlakukan Noah bin Mansoor dari dokter panas, membuka upahnya kaya Perpustakaan Sultan padanya. Kemudian pergi ke Khiva, di mana ia tetap hampir sepuluh tahun (392-402 e), dan irigasi Gorgan Valley. Dan kemudian ke Hamedan, dimana ia tinggal selama sembilan tahun, dan kemudian memasuki Layanan ala ke Isfahan. Dengan demikian menghabiskan hidupnya bepergian sampai kematiannya pada Hamedan, pada bulan Agustus tahun 427 e.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dan tetap di kota itu sampai ia mencapai dua puluh ingat bahwa ketika ia berusia delapan belas tahun dirawat penyakit Noah Sultan Bin Mansour terbaru di mana dokter, ia membuka perpustakaan Sultan kaya membalasnya. Dia kemudian pindah ke Khiva, di mana ia tinggal urutan sepuluh tahun (392-402 H), dan kemudian ke Gorgan Selain irigasi. Dan kemudian pindah ke Hamadan mana ia tinggal selama sembilan tahun, dan kemudian masuk ke dalam layanan Ala Negara Isfahan. Jadi dia menghabiskan hidupnya bepergian sampai kematiannya pada Hamedan, di bulan Sya'ban 427 H.