مثل أمس .. أنا لا أعرف أي شيء عنك .

مثل أمس .. أنا لا أعرف أي شيء عنك . إلا سراب . كما في الأمس ... أنا لا أعرف أي شيء عنك . إلا تعبير مشابه إما على هوية الأشخاص الآخرين الذين تقوله. كما في الأمس ... كنت أحمق أمامك .. و سوف يظل على هذه الحال ..
عندما 1 + 1 وفقا لل الرياضيات 2 ، ثم 1 + 1 في رأيي هو أننا ....

كنت الرجل الأكثر جمالا واجهني ... أنت أعظم رجل أنا أحب من أي وقت مضى ...


يوم دون أن باطلا بالنسبة لي ، لم يكن هناك إيقاع في القلب التي تصاحب الصمت فقط

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Seperti kemarin. Aku tidak tahu apa-apa tentang Anda. Hanya sebuah fatamorgana. Seperti dalam kemarin. Aku tidak tahu apa-apa tentang Anda. Hanya ekspresi mirip dengan baik identitas orang lain mengatakan. Seperti dalam kemarin. Anda adalah seorang idiot di depan Anda. Dan akan tetap seperti itu.Ketika 1 + 1 menurut matematika 2, maka 1 + 1 menurut pendapat saya adalah bahwa kita...Anda adalah orang yang paling indah yang pernah kualami. Anda adalah manusia terbesar yang pernah dicintai.Hari tanpa bahwa kekosongan bagi saya, ada tanpa irama jantung yang menyertai keheningan hanya

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Seperti kemarin .. Aku tidak tahu apa-apa tentang Anda. Hanya fatamorgana. Seperti dalam kemarin ... Aku tidak tahu apa-apa tentang Anda. Namun, ekspresi yang sama baik pada identitas orang lain yang mengatakan. Seperti dalam kemarin ... kau bodoh di depan Anda .. dan akan tetap seperti itu ..
Ketika 1 + 1 dan 2 sesuai dengan matematika, maka 1 + 1 menurut saya adalah bahwa kita .... Anda adalah orang yang paling indah yang pernah kumiliki ... Anda adalah terbesar pria yang kucintai dari sebelumnya ... hari tanpa kekosongan bagi saya, tidak ada irama dalam hati yang menyertai hanya diam